Minggu, 27 Juli 2008

Pertemuan


aku hampir-hampir tak mengenalimu
sudah banyak yang berubah
kami papasan di sebelah rumah
di jalan keciil di mana dulu kami berpisah
kami seperti kawan, bukan,
atau mungkin seteru lama yang saling merindukan.

karena itu mungkin kemudian
kami, tanpa kata-kata,
lama berpelukan
aku tak tahu harus ngomong apa diriku,
yang lain begitu juga,

sudah banyak yang berubah
kami benar-benar kesulitan
untuk memulai percakapan
jika ada kamu,
mungkin kamu segera bisa ............
ah kami mempererat pelukan....

tapi kupikir dan kuingat lagi
sepertinya kamu juga
yang membuat kita berseteru ,
Tiada kata yg terucap....
diam .
setidaknya apakah tak ada yang lain
ketimbang kata 'apa kabarmu?'
kami masih tetap berpelukan
apa lagi yang bisa dilakukan
'kamu benar',
tiba-tiba ia membuka suara
terdengar seperti sebuah penyesalan
aku gemetar,
karena kata yang sama,
terlambat aku ucapkan
tidak.................
kamu yang benar, kamu yang benar...............

kami masih tetap berpelukan
aku serasa memeluk kenyataan."

Namun yang aku tahu,
Semua itu kan segera berlalu...........

ya berlalu begitu cepatnya.


(Diambil dari sebuah harian yg kebetulan tercecer)
Karya seorang Penyair......

Satu kata “Persahabatan”



Persahabatan itu seperti tangan dengan Mata,

Saat tangan terluka, Mata menangis,

Saat Mata menangis, tangan menghapusnya.

Apa yang Kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan Dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah.

Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya.

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.

Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka Dan duka, dihibur - disakiti, diperhatikan - dikecewakan, didengar -diabaikan, dibantu - ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.

Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya IA memberanikan diri menegur apa adanya.

Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat Kita membutuhkan bantuan barulah Kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan Dan pernyataaan kasih dari orang lain,tetapi justru IA beriinisiatif memberikan Dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.

Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak Ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.

Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun Ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

Beberapa hal seringkali menjadi penghancur persahabatan antara lain.

  • Masalah bisnis.
  • Ketidakterbukaan.
    Kehilangan kepercayaan.
  • Perubahan perasaan antar lawan jenis.
  • Ketidak setiaan.

Tetapi penghancur persahabatan ini telah berhasil dipatahkan oleh sahabat-sahabat yang teruji kesejatian motivasinya.

Renungkan:

Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri.

"Dalam masa kejayaan, teman-teman mengenal Kita. Dalam kesengsaraan, Kita mengenal teman-teman Kita."

Ingatlah kapan terakhir kali anda berada dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping anda?

Siapa yang mengasihi anda saat anda merasa tidak dicintai?
Siapa yang ingin bersama anda pada saat tiada satu pun yang dapat anda berikan?
Merekalah sahabat-sahabat anda hargai Dan peliharalah selalu persahabatan anda dengan mereka.

Dari sebuah Milis

Kamis, 24 Juli 2008

Bersamamu


Bersama kita melewati masa masa yang indah
Dengan dirimu yang tak pernah membiarkanku muram
Yang tak pernah membiarkanku merasa sendirian
Yang selalu membuatku bagai bintang
Yang kadang membuatku patah hati dengan cara yang amat manis
Yang juga membuatku slalu merindukanmu...

Bersama kita saling belajar tentang kehidupan
Berbagi kesedihan dan kebahagiaan
Entah di hari yang berhujan atau panas
Di malam malam yang sepi atau di siang yang cerah

Bersama kita membuat dunia ini terasa lebih nyaman
Lebih berwarna
Mudah
Dan simpel

Tanpamu Teman,
Aku merasa Biru
Terima kasih banyak
Karena tlah menjadi sahabatku yang terbaik

Bersama kita berdoa
Dan meraih impian impian kita

Izinkan aku mengatakan :"Aku sayang padamu Teman"


Salam Hangat Slalu,
Temanmu,


Sumber NN

Sekapur Sirih (Mereka yang telah membesarkan hidup kami)




~Siapapun yang meninggalkan usia remaja tanpa terluka, tak pernah bisa ia menjadi orang dewasa yang sempurna~

Sahabat,
Seperti kita ketahui bersama bahwa, kolose tempat kita menimba ilmu dahulu yang bernama SPG St. Dominicus atau lebih dikenal dengan sebutan SPG Sanjaya Maguwoharjo, sudah lama terkubur oleh peraturan. Dalam hatiku berbisik, tempat itulah yg membuat aku saat ini menjadi seperti ini, karena sekolah itulah aku sekarang menjadi seorang yg mandiri.



Walaupun Kolose kita sudah tiada, apakah nilai-nilai persahabatan dan kekeluargaan yg pernah terjalin diantara kita juga akan ikut terkubur? Bagiku tidak demikian, mungkin hati kecil teman-teman juga demikian. Aku masih ingat :
  1. Bp YB Soekodi Betapa gigihnya memperjuangkan anak-anaknya agar menjadi Guru yg handal, dengan Pesawat Gagak Rimangnya dug dug dug suaranya menyentak jantung dan membangunkan siswa yg ngantuk di kelas.
  2. Ibu Rini Murwani (alm) Selamat jalan Ibu semoga Ibu kini berbahagia di sisi Bapa di surga, masih terngiang di pelupuk mata kami, ketika ibu mengajarkan ilmu Pendidikan, Didaktik Metodik yg begitu bermanfaat bagi karya kami, dan masih kami rasakan hingga saat ini.
  3. Bp. Teguh dengan motor Hondanya mondar-mandir dari Pancapana, Tarakanita dan Sanjaya mengajarkan moral.
  4. Pak Darmo, walaupun apa yg beliau ajarkan saat itu sepertinya kurang diminati ibarat kalau ulangan cukup ngetung benik untuk tentukan jawabannya, tapi luarbiasa akhirnya saya sangat menyesal kenapa dulu saya tak bisa sungguh-sungguh belajar Bahasa Inggris dengan Bapak.
  5. Ibu Susi, melalui ibu yg tidak begitu banyak senyum ini kami bisa belajar ilmu Psycologi, yg ternyata apapun pekerjaan kami ternyata ilmu itu sungguh berarti, bukan hanya bekal untuk menjadi guru saja.
  6. Ibu Rini, dengan senyum dan keramahannya kami diajarkan cara mengajar.....
  7. Pak Wudi, ini dia guru yg aku sukai dengan pelajaran matematikanya yg luar biasa, tapi banyak juga yg menghindar dari beliau bagi yang tak suka Matematik.
  8. Pak Narto, Guru muda energik penuh semangat kadang bisa untuk saingan cari pacar hehehhehe
  9. Pak Wakidi, dengan sepeda motor Dekatenya yang masih kami kenang beliau memberikan pelajaran Bahasa Jawa yg penuh makna.
  10. Pak Singgih, Pak Rustamaji, Pak Suwarjo, Pak Suparjo, Pak Sumino, Pak Raharjo.
  11. Dan Bapak-Ibu guru lain yg tak sempat saya sebutkan satu-satu karena keterbatasan kami untuk mengingatnya karena sudah sekian tahun yg lalu....
Blog ini kami susun sebagai salah satu upaya untuk kembali merangkul teman-teman seperjuangan agar dapat saling ingat satu dengan yg lain dapat berbagi rasa, berbela rasa atar teman dengan harapan semoga yg sudah sukses bisa berbagi dengan yg belum meraasakan kesuksesan.

Bukanlah hal yg muluk-muluk untuk dapat diraih paling tidak bisa berbagi sapa dan rasa satu dengan yg lain. Semoga suatu saat nanti kita bisa bertemu kembali dalam satu persaudaraan seperti yg pernah kami alami waktu sekolah dulu.

Berbekal semangat dan keinginan yg kuat satu persatu walau dengan cara apapun kami dapat menemukan teman-teman lama dulu, semoga tahun 2010 dapat menyelenggarakan suatu pertemuan akbar alumni Kolose Sanjaya Maguwo.

Dalam halaman lanjut kami akan ceritakan kisah-kisah menemukan teman-teman lama yg dulu masih lugu tapi kini sudah klimis oleh era modernisasi.

Semoga demikian adanya ................

Moto:
"Hal yang paling penting yang harus dilakukan seseorang dalam hidupnya adalah mencari tahu yang sesungguhnya dikehendaki dirinya, berusaha membangkitkan keberanian untuk ikut pergi ke mana Hati membawa, berjuang untuk lebih dulu mengenal Diri sebelum memutuskaan atau mengubah sesuatu".

"Dan kelak, di saat begitu banyak jalan terbentang di hadapanmu dan kau tak tahu jalan mana yang harus diambil, janganlah memilih dengan asal saja, tapi...duduklah dan tunggulah sesaat. Tariklah nafas dalam-dalam, dengan penuh kepercayaan, seperti saat kau bernafas di hari pertamamu di dunia ini. Jangan biarkan apapun mengalihkan perhatianmu, tunggulah dan tunggulah lebih lama lagi.......
Berdiam dirilah, tetap hening dan dengarlah Hatimu.
Lalu, ketika Hati itu bicara, beranjaklah, dan pergilah ke mana Hati membawamu".

(Susanna Tamaro).

Dengan segenap Rasa Kasih,
Mas Baguss 671