Minggu, 27 Juli 2008

Pertemuan


aku hampir-hampir tak mengenalimu
sudah banyak yang berubah
kami papasan di sebelah rumah
di jalan keciil di mana dulu kami berpisah
kami seperti kawan, bukan,
atau mungkin seteru lama yang saling merindukan.

karena itu mungkin kemudian
kami, tanpa kata-kata,
lama berpelukan
aku tak tahu harus ngomong apa diriku,
yang lain begitu juga,

sudah banyak yang berubah
kami benar-benar kesulitan
untuk memulai percakapan
jika ada kamu,
mungkin kamu segera bisa ............
ah kami mempererat pelukan....

tapi kupikir dan kuingat lagi
sepertinya kamu juga
yang membuat kita berseteru ,
Tiada kata yg terucap....
diam .
setidaknya apakah tak ada yang lain
ketimbang kata 'apa kabarmu?'
kami masih tetap berpelukan
apa lagi yang bisa dilakukan
'kamu benar',
tiba-tiba ia membuka suara
terdengar seperti sebuah penyesalan
aku gemetar,
karena kata yang sama,
terlambat aku ucapkan
tidak.................
kamu yang benar, kamu yang benar...............

kami masih tetap berpelukan
aku serasa memeluk kenyataan."

Namun yang aku tahu,
Semua itu kan segera berlalu...........

ya berlalu begitu cepatnya.


(Diambil dari sebuah harian yg kebetulan tercecer)
Karya seorang Penyair......

Tidak ada komentar: